PT. KLNS turut mendukung Kampanye "Go Green"


Demi mendukung Kampanye "Go Green" yang bertujuan untuk Pelestarian Lingkungan, PT. Karya Lintas Nusa Sejati (KLNS) membudayakan beberapa kegiatan dimulai dari lingkungan perusahaan. Kegiatan tersebut antara lain: mengurangi penggunaan Kertas dan Kertas Tisu, Membuang sampah pada tempatnya, Menghemat pemakaian Listrik dan air, menggunakan Tas Plastik yang dapat didaur Ulang, Mencabut Stop Kontak apabila sudah tidak digunakan lagi. Menurut Zainul Ilmi Direktur PT. Karya Lintas Nusa Sejati (KLNS), " PT. Karya Lintas Nusa Sejati adalah perusahaan yang peduli dengan pelestarian lingkungan, oleh karena itu kami akan mulai membudayakan kampanye "Go Green" yang dimulai dari Lingkungan perusahaan sendiri dan setelah lah itu kami wujudkan di luar linkungan perusahaan seperti : Penanaman Pohon , Membersihkan sungai, dll " . Semoga dengan kegiatan seperti ini dapat menyadarkan semua pihak akan untuk pentingnya menjaga kebersihan & kelestarian lingkungan demi masa depan anak cucu kita.

Perjalanan terakhir, penumpang KM. DBS melonjak


Hari terakhir pelayaran kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I dari Kalianget ke Kangean maupun dari Kangean ke Kalianget, Sumenep, dipenuhi penumpang dan barang. Manager Operasional PT Sumekar, operator kapal DBS, Bambang Supriyo, Sabtu (13/10/12) menjelaskan, kapal DBS melakukan pelayaran terakhir pada Jumat dan Sabtu, sebelum kemudian docking selama dua minggu di Surabaya. "Jumat sore kapal kami melakukan pelayaran terakhir dari Kalianget ke Pulau Kangean, dan Sabtu kembali dari Kangean ke Kalianget. Setelah itu, kapal kami akan menuju Surabaya untuk proses docking selama dua minggu," katanya. Bambang memaparkan, jumlah penumpang kapal dari Kalianget ke Kangean sebanyak 265 orang, dan dari Kangean ke Kalianget sebanyak 287 orang. "Jumlah penumpang lumayan banyak. Biasanya hanya sekitar 150 - 200 orang. Ya mungkin karena ini pelayaran terakhir, maka banyak yang memanfaatkan kapal kami sekarang. Kalau tidak, harus menunggu dua minggu lagi setelah docking selesai," ujarnya. Menurut Bambang, pada tahun-tahun sebelumnya, saat kapal DBS I docking, maka akan digantikan kapal DBS II. Namun karena saat ini kapal DBS II juga tidak beroperasi, maka untuk lintasan Kalianget - Kangean akan dilayani operator lain. "Kalau untuk jalur ke Kangean ini kan ada kapal-kapal lain seperti kapal cepat dan kapal perintis. Jadi penumpang masih bisa terlayani meskipun kapal kami docking," ungkapnya. Lebih lanjut Bambang menambahkan, proses docking kapal DBS dimajukan dari jadwal semula awal November, karena disiapkan untuk kedatangan jamaah haji asal kepulauan pada 8 November mendatang. "Kami mempercepat jadwal docking dari awal november menjadi 14 Oktober, sesuai permintaan Dinas Perhubungan Sumenep. Ini supaya nanti saat jamaah haji datang, pelayaran ke kepulauan sudah siap. Jadi para jamaah haji asal kepulauan tidak perlu tertunda kepulangannya karena tidak ada kapal," terangnya.
(Sumber :beritajatim.com)

Kemacetan Jalan Patrol Indramayu


Kemacetan Jalan Pantura Patrol, Indramayu kilometer 46 pada akhir pekan terutama setiap minggu selalu macet total hingga mencapai 10 km. Rata - rata kendaran yang melintas pada akhir pekan bisa berjalan pelan dengan kecepatan hanya lima km perjam. Hal ini dipicu dengan adanya perbaikan jalan di Jalur Pantura km 46, Patrol Indramayu, sehingga kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta mengalami kemacetan. Antrian panjang kendaraan akibat kemacetan tersebut hingga puluhan km. Bagi para pengguna jalan harus waspadai kemacetan di jalur Pantura, Patrol Indramayu.
(Sumber :liputan 6.com)

Perkiraan tinggi gelombang pada tanggal 17-18 September 2012


BMKG memperingatkan akan adanya gelombang tinggi yang terjadi di beberapa perariran antara lain :
1 > TINGGI GELOMBANG 2,0 – 3,0 M BERPELUANG TERJADI DI:
Perairan selatan Jawa Barat hingga Bali, Laut Cina Selatan, Laut Jawa bagian timur, Perairan Pulau Bawean dan Kep. Masalembu, Perairan selatan Kalimantan, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Perairan tenggara Bau – Bau, Perairan Kep. Wakatobi, Laut Banda bagian selatan, Perairan Kep. Sermata - P. Leti, Perairan Kep. Babar - Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kai dan Kep. Aru, Laut Arafuru bagian barat
2 > TINGGI GELOMBANG 3,0 – 4,0 M BERPELUANG TERJADI DI:
Laut Arafuru bagian tengah dan timur, Samudera Pasifik timur Philipina, Perairan selatan Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke
(Sumber : www.bmkg.go.id )

Info layanan Angkutan Barang PT. KAI


Angkutan Baja Coil
Angkutan Baja Coil merupakan kerjasama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT. Krakatau Steel. Produk yang diangkut berupa lembaran baja gulung (coil) dari pabriknya di Cilegon hingga ke Kalimas, Surabaya. Peresmian operasional perdana dilakukan 28 Januari 2009 di emplasemen PT Krakatau Steel Cilegon oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. Pengangkutan Baja Coil dengan kereta api sebenarnya sangat menguntungkan perusahaan itu sendiri karena dirasa lebih cepat. Jika menggunakan truk, perjalanan ditempuh hingga 7 hari perjalanan. Sedangkan jika menggunakan KA, waktu tempuhnya hanya 3 hari. Praktis, PT. Krakatau Steel dapat mendistribusikan komoditinya dengan volume yang jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Dengan menggunakan gerbong PPCW sebanyak 16 gerbong, PT Krakatau Steel bisa mengangkut 480 ton baja, yang setara 12 trailer kontainer ukuran 40 ton. Sejak perjalanan perdana, KA Baja Coil ini dioperasikan 3 hari sekali sampai dengan 22 Juli 2011. Dan terhitung mulai Januari 2012, sesuai kelanjutan kerjasama dengan PT Krakatau Steel dan PT Petrokimia Gresik, perjalanannya akan beroperasi setiap hari. Dari Cilegon muatan yang diangkut berupa baja coil dan kembali dari Surabaya mengangkut kontainer bermuatan pupuk dari Indro untuk dibawa ke Cigading. Selanjutnya melalui Pelabuhan Cigading, pupuk diangkut dengan kapal untuk distribusi ke Sumatera dan daerah lainnya
(Sumber : www.kereta-api.co.id)